Siang menyapa dengan tawanya yang terik. Aku terperangah melihat sebongkah hati yang menungguku, dan akan datang untuk hapuskan senduku. Tak mau lagi menunggu, tak mau lagi berjalan dengan semu, aku akan berjalan dengan cerita lama yang iringi hidup baruku. Jiwaku tetap menari, bibirku tetap tersenyum, karena aku akan tetap menjadi aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar